BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menuju masyarakat Indonesia yang mandiri untuk hidup sehat 2015, linkungan yang diharapkan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi yang memadai, pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong-menolong.
Perilaku masyarakat Indonesia sehat 2015 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kegiatan kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan di Indonesia diitujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum dan setiap orang juga berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang sehat serta memperoleh pelayanan kesehatan.
Dalam hal ini tenaga kesehatan masyarakat merupakan bagian dalam SDM yang sangat penting perannya dalam pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan dengan paradigma sehat merupakan upaya meningkatkan kemandirian kesehatan dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi dengan cara bersifat promotif dan preventif. Sehingga diperlukan pelatihan atau pelajaran dilapangan yang dilakukan oleh calon tenaga kesehatan.
Kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa STIKes ICMe jombang di Puskesmas meliputi kegiatan praktik manajemen organisasi yaitu, dalam kegiatannya di Puskesmas Jarak Kulon, mahasiswa diharapkan dapat memahami struktur organisasi dan manajemen puskesmas serta kegiatan yang meliputi pengenalan medan, analisis masalah, menganalisis penyebab dan mencari alternatif pemecahannya.
Dengan adanya pengalaman belajar dilahan praktik ini, diharapkan mahasiswa STIKes ICMe jombang akan mendapatkan bekal pengalaman yang cukup untuk belajar memecahkan masalah baik dibidang kesehatan maupun non kesehatan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan kegiatan praktik belajar manajemen organisasi di Puskesmas jarak Kulon selama 2 minggu diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata tentang peran dan tugas bidan di masyarakat terutama di Puskesmas serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam melaksanakan asuhan kebidanan dan mengikutsertakan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan kegiatan praktik belajar manajemen organisasi di Puskesmas Jarak Kulon selama 2 minggu diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mengenal data umum di wilayah kerja Puskesmas jarak Kulon.
2. Mengetahui program Puskesmas Jarak Kulon serta masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jarak Kulon.
3. Mempelajari masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jarak Kulon.
4. Menganalisis permasalahan sesuai dengan data SPM (Standart Pelayanan Minimal) yang ada.
5. Membuat prioritas masalah dengan metode USG (Urgency Seriousness Growth)
6. Menganalis penyebab masalah
7. Mempelajari alternatif pemecahan masalah sesuai dengan prioritas masalah yang sudah ditentukan dengan menggunakan metode CARL (Capability Accessability Readiness Leverage) .
8. Melaksanakan pembuatan laporan hasil praktik manajemen organisasi di Puskesmas Jarak Kulon.
1.3 Sistematika Penulisan
Laporan ini diuraikan dalam 5 bab yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sistematika Penulisan
1.4 Pelaksanaan
BAB II : GAMBARAN UMUM PUSKESMAS JARAK KULON
2.1 Keadaan Daerah (Geografi, Demografi)
2.2 Visi dan Misi Puskesmas Jarak Kulon
2.3 Sarana Upaya Kesehatan
2.4 Data Standarisasi Pelayanan Minimal
BAB III : ANALISA DATA
3.1 Permasalahan
3.2 Prioritas Masalah
3.3 Definisi
3.4 Penyebab
BAB IV : PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH
BAB V : PENUTUP
5.1 Penutup
5.2 Saran
1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Waktu Pelaksanaan
Praktik manajemen organisasi Puskesmas ini dilaksanakan mulai tanggal 10 Januari 2011 – 22 Januari 2011.
1.4.2 Lokasi Pelaksanaan (Tempat)
Kegiatan manajemen organisasi Puskesmas bertempat di Puskesmas Jarak Kulon Kabupaten Jombang.
1.4.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik pengumpulan data sekunder.
1.4.4 Langkah Kerja
Adapun langkah kerja mahasiswa adalah :
a. Pertemuan, orientasi dan mengamati lapangan wilayah kerja serta perkenalan dengan staf Puskesmas.
b. Mempelajari sistem kerja Puskesmas.
c. Mengumpulkan data sekunder dari 9 SPM ( Cakupan kunjungan bumil K-4, Cakupan persalinan Nakes, Cakupan pelayanan Nifas, Cakupan Pelayanan Neonatal, Cakupan Neonatus dengan Komplikasi, Cakupan kunjungan bayi, Cakupan UCI, Cakupan pemberian MPASI usia 6-24 bulan, Cakupan balita Gizi Buruk ) .
d. Mengolah data.
e. Menganalisis dan merumuskan permasalahan.
f. Menentukan masalah prioritas
g. Menganalisis penyebab masalah
h. Menyusun alternative pemecahan masalah
i. Menetapkan prioritas pemecahan masalah
j. Menyusun rencana tindak lanjut untuk mengatasi masalah
k. Menyusun laporan kegiatan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS JARAK KULON
2.1 Keadaan Daerah
Puskesmas jarak kulon merupakan salah satu dari 2 ( dua ) Puskesmas yang berada di wilayah Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.
2.1.1 Data Geografis
a. Lokasi
Puskesmas Jarak Kulon berlokasi di Dusun Dongeng, Desa Jarak Kulon, Kecamatan Jogoroto.Di Jalan Raya Jarak Kulon, dari Ibukota Kecamatan ± 1 – 4 Km, dari Ibukota Kabupaten ± 6 Km.
b. Batas wilayah Puskesmas Jarak Kulon adalah :
· Sebelah Utara : Wilker Puskesmas Jogoloyo
· Sebelah Timur : Wilker Puskesmas Mojowarno
· Sebelah Barat : Wilker Puskesmas Cukir
· Sebelah Selatan : Wilker Puskesms Mojowarno
c. Keadaan Medan
Puskesmas Jarak Kulon terletak di Kecamatan Jogoroto meliputi 5 desa, yaitu :
- Desa Jarak Kulon
- Desa Alang-alang Caruban
- Desa Sukosari
- Desa Sambirejo
- Desa Janti
Dengan luas wilayah sebesar 10,98 Km yang terdiri dari dataran rendah.
2.1.2 Data Demografis
Menurut data yang diperoleh dari kantor kecamatan Jogoroto pada tahun 2010. Wilayah kerja Puskesmas Jarak Kulon membawahi 5 desa dengan jumlah penduduk : 52.193 Jiwa.
1. Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2010
Tabel 2.1. Data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
No | Nama Desa | Jumlah Penduduk | Jumlah | |
Laki-laki | Perempuan | |||
1 | Jarak Kulon | 1830 | 1952 | 3782 |
2. | Alang2 Caruban | 2266 | 2397 | 4663 |
3. | Sukosari | 1696 | 1772 | 3468 |
4. | Sambirejo | 2056 | 2174 | 4230 |
5. | Janti | 3137 | 3251 | 6388 |
Jumlah | 10985 | 11546 | 22531 |
Sumber Data : Kecamatan Jogoroto Tahun 2010
2. Data Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian
Tabel 2.2 Data Jumlah Penduduk berdasarkan mata pencaharian
No | Desa | Petani | Buruh Tani | PNS | Tukang batu/kayu | angkutan | ABRI | Pensiunan | Pedagang | Lainnya |
1 | Jarak Kulon | 207 | 1829 | 25 | 43 | 11 | 14 | 20 | 59 | 211 |
2 | Alang2 Caruban | 298 | 641 | 36 | 57 | 22 | 6 | 13 | 165 | 134 |
3 | Sukosari | 199 | 935 | 33 | 91 | 35 | 8 | 20 | 230 | 160 |
4 | Sambirejo | 179 | 801 | 39 | 40 | 26 | 8 | 12 | 180 | 131 |
5 | Janti | 144 | 897 | 51 | 45 | 21 | 14 | 45 | 251 | 493 |
Jumlah | 1027 | 5103 | 184 | 276 | 115 | 50 | 109 | 885 | 1129 |
Sumber Data : Kecamatan Jogoroto Tahun 2010
2.1 Visi dan Misi Puskesmas Jarak Kulon
2.2.1 Visi
· Menjadi pusat pemberdayaan, peergerakan, pengembangan dan pelayanan kesehatan masyarakat yang terpercaya dengan sertifikasi ISO 9001:2000
2.2.2 Misi
· Memberdayakan masyarakat agar dapat menyelesiakan masalah kesehatanya secara mandiri
· Menggerakkan dan mengembangkan pola pengembangan berwawasan kesehatan terhadap masyarakat dan lingkingan
· Menciptakan dan memberikan pelayanan kesehatan paripurna bermutu dan terjangkau
· Menciptakan dan meningkatkan Sumber Daya Maanusia sebagai pelayanan kesehatan yang profesional
· Mengembangkan menejemen dan sistem informasi kesehatan terpadu
· Membina dann mengembangkan peneliti dan pendidikan kesehatan.
2.3 Sarana Upaya Kesehatan
2.3.1 Sumber dana
Tabel 2.1. Sumber Dana Puskesmas Jarak Kulon Tahun 2010
No | Sumber Anggaran | Penerimaan | Pengeluaran | % |
1 | Dana APBD a. Retribusi 50% | Rp 13.748.000,00 | Rp 13.748.000,00 | 100% |
2 | Dana Jamkesmas | Rp 65.079.372,00 | Rp 55.271.000,00 (Relokasi Dana DINKES Rp.38.000.000,00) | 28,07% |
3 | Dana Jamkesda | Rp.2.230.000,00 | Rp. 2.230.000,00 | 100% |
2.3.2 Data Ketenagaan Puskesmas
Seluruh staf Puskesmas Jarak Kulon berjumlah 20 orang dengan perincian sebagai berikut :
Dokter Umum : 1 orang (CPNS)
Dokter Gigi : 1 orang (1 PNS)
Perawat : 4 orang (4 PNS)
Bidan : 7 orang (5 PNS + 2 Bidan Mandiri)
GIZI : 1 orang (1 PNS)
TU : 3 orang (PNS)
Pekarya : 1 orang (PNS)
Sukwan : 2 orang (2 Honorer)
Susunan organisasi Puskesmas Jarak Kulon, Kecamatan Jogoroto sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas : Nama : drg. Harumning Nagari
NIP/Gol : 19640325 199303 2 003/ Penata Tk.I (IIId)
2. Tata Usaha : Nama : Misnah
NIP/Gol : 19710318 200701 2 008/ Pengatur muda (IIa)
3. BP : Nama : dr. Siwi Indria S
NIP/Gol : 19670930 201001 2 001/ Penata muda Tk.I (IIIb)
Nama : Mas’ud
NIP/Gol : 19661107 198812 1 003/ Penata (IIIc)
4. BP Gigi : Nama : drg. Harumning Nagari
NIP/Gol : 19640325 199303 2 003/ Penata Tk.I (IIId)
5. Kesehatan Keluarga : Nama : Siti Zulaikah
NIP/Gol : 19650424 198803 2 014/ Penata (IIIc)
6. Keluarga Berencana : Nama : Wahyuning Nurhayati
NIP/Gol : 19681014 199001 2 001/ Penata muda Tk.I (IIIb)
7. P2M : Nama : Agus Widarto
NIP/Gol : 19650902 199312 1 002/ Penata (IIIc)
8. Kesehatan Lingkungan : Nama : Istikomah
NIP/Gol : 19671223 199003 2 008/ Penata muda Tk.I (IIIb)
9. Kesehatan Jiwa : Nama : Agus Widarto
NIP/Gol : 19650902 199312 1 002/ Penata (IIIc)
10. Imunisasi : Nama : Sun’an Wibisono
NIP/Gol : 19790922 200 604 1 010/ Pengatur muda Tk.I (IIb)
11. UKS : Nama : Mas’ud
NIP/Gol : 19661107 198812 1 003/ Penata (IIIc)
12. Rujukan : Nama : dr. Siwi Indria S
NIP/Gol : 19670930 201001 2 001/ Penata muda Tk.I (IIIb)
13. Bendahara Barang : Nama : Misnah
NIP/Gol : 19710318 200701 2 008/ Pengatur muda (IIa)
14. Bendahara Retribusi : Nama : Pudji Wilujeng
NIP/Gol : 19690728 199001 2 001/ Penata muda (IIIa)
15. Bendahara 50% : Nama : Istikomah
NIP/Gol : 19671223 199003 2 008/ Penata muda Tk.I (IIIb)
16. Pengelola Jamkesmas dan jamkesda
: Nama : Siti Zulaikah
NIP/Gol : 19650424 198803 2 014/ Penata (IIIc)
17. PUSTU(1buah) : Nama : Wahyuning Nurhayati
NIP/Gol : 19681014 199001 2 001/ Penata muda (IIIa)
18. POLINDES 3buah :
a. POLINDES Alang-alang Caruban : Nama : Sri Dianti Linggar Sari
NIP/Gol : 19741123 199302 2 001/Penata Muda Tk.I (IIIb)
b. POLINDES Sambirejo : Nama : Siti Rofi’atun
NIP/Gol: 19740301 200604 2 017/Pengatur (IIc)
c. POLINDES Janti : Nama : Pudji Wilujeng
NIP/Gol : 19690728 199001 2 001 Penata muda (IIIa)
2.3.3 Sarana Kesehatan
Tabel 2.3 Sarana kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Jarak Kulon tahun 2010 adalah sbb:
No | Uraian | Jumlah |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 | Puskesmas Pembantu Puskesmas Keliling Kendaraan Operasional (sepeda motor) Rumah Dinas Dokter Rumah Dinas Paramedis Pondok Bersalin Desa BP/RB Swasta RS Swasta Posyandu Praktik Dokter a. Spesialis b. Umum c. Gigi Bidan Praktik Swasta Apotik Toko obat/Jamu | 1 1 2 - - 3 - - 22 - - - 8 - 21 |
2.4 Data Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Jarak Kulon Tahun 2010
Standar pelayanan minimal yang telah dilaksanakan Puskesmas Jarak Kulon meliputi:
Tabel 2.4 Data Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Jarak Kulon
No | Jenis Pelayanan | Indikator Kerja |
1. | KIA |
|
2. | KB | 1.Cakupan Peserta baru 2.Cakupan aksepetor aktif dibina |
3. | Imunisasi |
|
3. | Gizi |
|
4 | P2M | 1. Program Kusta 2. Program P2 DBD 3. Program P2 Malaria 4. Program P2 Diare 5. Program TB |
5 | Kesehatan Lingkungan | 1. Penyehatan makanan dan minuman 2. Pengawasan kualitas air bersih 3. Penyehatan perumahan 4. Klinik sanitasi |
6 | Kesehatan Jiwa | 1. Jumlah psikosa 2. Jumlah neurosa 3. Jumlah Retardasi mental 4. Jumlah epilepsi 5. Jumlah penyakit jiwa lain |
7 | Pembinaan usia lanjut | 1. Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila |
8 | UKS | 1. Jangkauan peleyanan kesehatan anak usia sekolah 2. Penjaringan anak usia sekolah 3. Jumlah murid disekrining 4.Jangkauan pelayanan kesehatan pada remaja |
Standar Pelayanan Minimal
Standar pelayanan minimal dari 9 SPM di Puskesmas Jarak Kulon di fokuskan pada 3 SPM yaitu, KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak ), UCI ( Universal Child Immunization).
Tabel 2.4 Data Standart Pelayanan Minimal 3 SPM Bulan Januari – Desember 2010.
No | Jenis Pelayanan | Standart Pelayanan Minimal | |||||||
Indikator kerja | Target (%) | Sasaran | Pencapaian | Kesen-jangan | Ket | ||||
Jml | % | ||||||||
1. | KIA | 1. | K4 | 95 | 377 | 369 | 97,87 | + 2,87 | Tercapai |
| | 2. | Neonatus komplikasi yang ditangani | 100 | 66 | 37 | 56,06 | -43,94 | Belum Tercapai |
| | 3. | Kunjungan Bayi | 90 | 340 | 288 | 84,7 | -5,3 | Belum Tercapai |
| | 4. | Persalinan Nakes | 90 | 349 | 372 | 106,59 | +16,59 | Tercapai |
| | 5. | Pelayanan Nifas | 90 | 349 | 317 | 90,83 | +0,83 | Tercapai |
6. | Pelayanan Neonatal | 90 | 340 | KN1 Murni 367 | 107,94 | +17,94 | Tercapai | ||
90 | 340 | KN Leng. 366 | 107,64 | +17,64 | Tercapai | ||||
2. | UCI | 7. | BCG | 90 | 345 | 417 | 105,5 | +15,5 | Tercapai |
| | 8. | DPT1 | 90 | 345 | 404 | 116,2 | +26,2 | Tercapai |
| | 9. | DPT2 | 80 | 345 | 392 | 113,6 | +33,6 | Tercapai |
| | 10. | DPT3 | 80 | 345 | 404 | 116,2 | +36,2 | Tercapai |
| | 11. | Polio 1 | 90 | 345 | 411 | 119,1 | +29,1 | Tercapai |
| | 12. | Polio 2 | 80 | 345 | 394 | 114,2 | +34,2 | Tercapai |
| | 13. | Polio 3 | 80 | 345 | 388 | 112,5 | +32,5 | Tercapai |
| | 14. | Polio 4 | 80 | 345 | 403 | 116,8 | +36,8 | Tercapai |
| | 15. | Campak | 90 | 345 | 346 | 100,3 | +10,3 | Tercapai |
| | 16. | HB uniject | 90 | 345 | 364 | 105,5 | +15,5 | Tercapai |
3. | Gizi | 17. | Bayi mendapatkan MPASI usia 6 bulan- 24 bulan | 100 | 24 | 24 | 100 | - | Tercapai |
| | 18 | Cakupan Balita Gizi Buruk | 100 | 1 | 1 | 100 | - | Tercapai |
BAB III
LOKA KARYA MINI
3.1 Permasalahan
Definisi masalah :
· Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan
· Masalah adalah kesenjangan antara target dan pencapaian
· Masalah adalah hasil dari kesadaran bahwa kondisi yang sekarang terjadi belumlah sempurna
· Masalah adalah perbedaan antara kondisi sekarang dan kondisi yang diharapkan
Dari beberapa uraian definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa masalah adalah ditemukannya kesenjanngan antara harapan dan kenyataan atau kesenjangan antara target dan pencapaian. Dari tabel di atas ditemukan ada 2 indikator kerja yang pencapaiannya masih di bawah target yaitu :
1. Cakupan neonatus dengan komplikasi
No | Jenis Pelayanan | Standart Pelayanan Minimal | ||||||
Indikator Kerja | Target (%) | Sasaran | Pencapaian | Kesenjangan | Ket | |||
Jml | % | |||||||
1 | KIA | Neonatus komplikasi yang ditangani | 100 | 66 | 37 | 56,06 | -43,94 | Belum Tercapai |
2. Cakupan kunjungan bayi
No | Jenis Pelayanan | Standart Pelayanan Minimal | ||||||
Indikator Kerja | Target (%) | Sasaran | Pencapaian | Kesenjangan | Ket | |||
Jml | % | |||||||
1 | KIA | Kunjungan Bayi | 90 | 340 | 288 | 84,7 | -5,3 | Belum Tercapai |
3.2 Prioritas Masalah
Dari masalah – masalah yang ditemukan tersebut terlebih dahulu akan ditentukan prioritas masalahnya mengingat terbatasnya sumber daya. Langkah awal yang diambil adalah dengan menentukan prioritas SPM. Untuk memprioritaskan SPM tersebut digunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Definisi USG : Metode USG merupakan cara dalam menetapkan urutan prioritas, dengan memperhatikan urgensinya, keseriusannya dan adanya kemungkinan berkembangnya masalah.
a. Urgency (urgensi), yaitu di lihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak, dan sebagainya
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit di cegah
Langkah inti pelaksanaan USG
a) Penyusunan daftar masalah
· Setiap peserta pertemuan diminta mengemukakan masalah bagian yang diwakilinya
· Pimpinan USG menginstruksikan kepada petugas pencatat untuk mencatat setiap masalah yang dikemukakan di lembar
b) Klarifikasi masalah
· Lakukan klarifikasi masalah yang telah diidentifikasi dalam rangka menentukan prioritas masalah
· Setiap anggota dimintai penjelasan (klarifikasi) maksud dari masalah yang dikemukakannya
· Setelah diklarifikasi maka tulis masalah hasil dari
c) Membandingkan antar masalah
· Bandingkan masalah yang diperoleh sebagai contoh masalah A sampai B menurut criteria urgensi, keseriusan dan kemungkinan berkembangnya masalah.
· Tulis frekuensi kemunculan tiap masalah setelah diperbandingkan, frekuensi ini dianggap sebagai nilai atau skor masalah. Kemudian jumlahkan skor yang diperoleh tiap masalah berdasarkan criteria urgency, seriousness dan growth.
DAFTAR SEMUA MASALAH YANG DIKEMUKAKAN PESERTA |
PERSIAPAN a. PETUGAS b. TEMPAT c. SARANA d. DATA e. PESERTA |
PRAKATA OLEH PEMIMPIN USG |
Pembukaan |
Persiapan |
Dinamika |
BANDINGKAN MASALAH YG SATU DGN YG LAINNYA.TULIS MANA YG LEBIH URGENT,SERIUS & PUNYA KEMUNGKINAN UNTUK BERKEMBANG YANG TINGGI |
Kelompok |
TULIS FREKUENSI MUNCULNYA TIAP MASALAH SETELAH DIBANDINGKAN BERDASARKAN ASPEK USG PADA LANGKAH SEBELUMNYA |
JUMLAH HASIL YANG MUNCUL BERDASARKAN ASPEK USG UNTUK TIAP – TIAP MASALAH |
Hasil Akhir Berupa Urutan Prioritas |
BUAT URUTAN MASALAH (PRIORITAS) SESUAI JUMLAH TOTAL ANGKA YG DIPEROLEH TIAP – TIAP MASALAH DARI TERBESAR HINGGA YANG TERKECIL |
Proses |
YANG ADA DIKLASIFIKASIKAN DAN DAFTAR KEMBALI HASILNYA |
d) Penyusunan prioritas masalah
Menyusun prioritas masalah berdasarkan hasil langkah perbandingan antar masalah.
Dari data yang didapat dari SPM yang telah diambil, dapat dilakukan penentuan prioritas masalah dengan metode USG sebagai berikut :
Diambil 2 masalah besar sebagai berikut :
A. Cakupan Neonatus dengan komplikasi
No | Jenis Pelayanan | Standart Pelayanan Minimal | ||||||
Indikator Kerja | Target (%) | Sasaran | Pencapaian | Kesenjangan | Ket | |||
Jml | % | |||||||
1 | KIA | Neonatus komplikasi yang ditangani | 100 | 66 | 37 | 56,06 | -43,94 | Belum Tercapai |
B. Cakupan Kunjungan Neonatus
No | Jenis Pelayanan | Standart Pelayanan Minimal | ||||||
Indikator Kerja | Target (%) | Sasaran | Pencapaian | Kesenjangan | Ket | |||
Jml | % | |||||||
1 | KIA | Kunjungan Bayi | 90 | 340 | 288 | 84,7 | -5,3 | Belum Tercapai |
Dengan peserta USG ialah :
1. Drg. Harumning Nagari
2. Dr. Siwi Indra S
3. Siti Zulaikah
4. Sun’an Wibisono
5. Mas’ud
6. Elis Yuliastutik
7. Wahyuning Nurhayati
8. Pudji Wilujeng
9. Sri Dianti Linggar Sari
10. Siti Rofi’atun
11. Tri Indah Yuli A
Pengambilan data USG
MASALAH | PESERTA | ||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | |
A/B | A | A | B | B | A | | | | | | |
Tabel 3.1 Data Pengambilan Urgency
Pengambilan data USG
Tabel 3.2 Data Pengambilan Seriousness
MASALAH | PESERTA | ||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | |
A/B | A | A | B | B | A | | | | | | |
Pengambilan data USG
Tabel 3.3 Data Pengambilan Growth
MASALAH | PESERTA | ||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | |
A/B | A | A | B | B | A | | | | | | |
HASIL SKORING
Tabel 3.4 Hasil Skoring USG
Masalah | Urgency | Seriousness | Growth | Total | Ranking |
A | | | | | |
B | | | | | |
Dari tabel 3.4 didapatkan yang menjadi masalah prioritas adalah masalah A: Cakupan Neonatus dengan Komplikasi.
3.3 Definisi Permasalahan
A. PENGERTIAN
1) Neonatus adalah bayi yang berumur 0 – 28 hari
2) Neonatus dengan kompikasi adalah neonatus dengan dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan,kecacatan dan kematian.neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia,ikterus,premature,BBLR(bayi berat lahir rendah < dari 2500 gr).
3) Neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter, bidan dan perawat di sarana pelayanan kesehatan.
4) Perhitungan sasaran neonatus dengan komplikasi : dihitung berdasarkan 15% dari jumlah bayi baru lahir.jika tidak diketahui jmlah bayi baru lahir maka dapat dihitung dari crude birth rate x jumlah penduduk.angka CBR dan jumlah penduduk kabupaten atau kota didapat dari data BPS Kabupaten atau Kota atau Provinsi.
5) Indicator ini mengukur kemampuan menejemen program KIA dalam menyelengarakan pelayanan kesehatan secara profisional kepada neonatus dengan komplikasi
6) Sarana pelayanan kesehatan adalah polindes,praktik bidan,puskesmas,
puskesmas perawatan( PONET),rumah bersalin dan rumah sakit pemerintah atau swasta
7) penanganan definitive adalah pemberian tindakan akhir pada kasus komplikasi neonatus yang pelaporanya di hitung satu kali pada massa neonatal.kasus komplikasi yang ditangani adalah seluruh kasus yang ditangani tanpa melihat hasilnya( hidup/mati ).
B. DEFINISI OPERASIONAL
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan komplikasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standart oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan.
C. CARA PERHITUNGAN RUMUS
1) Rumus
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang Ditangani | = | Jumlah neonatus dengan komplikasi yang tertangani | X 100 % |
Jumlah seluruh neonatus dengan komplikasi yang ada |
2) Pembilang
Jumlah neonatus dengan komplikasi dari satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu di sarana pelayanan kesehatan.
3) Penyebut
Neonatus dengan komplikasi yang ada dengan perkiraan 15% bayi baru lahir dari satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama di sarana pelayanan kesehatan.
4) Ukuran /konstanta
Persentase %
5) Contoh perhitungan
Jumlah estimasi seluruh Sasaran bayi di wilayah kerja puskesmas Jarak Kulon tahun 2010 = 340, jumlah sasaran neonatus dengan komplikasi di wilayah kerja puskesmas Jarak Kulon adalah 66 neonatus
Jumlah neonatus komplikasi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standart = 37 neonatus. Jumlah yang tidak ditangani puskesmas Jarak Kulon 66-37= 29 neonatus.
d) Sumber data
1) SIMPUS
2) SIRS
3) laporan pelaksanaan audit maternal dan perinatal.
e) Rujukan
1) modul menejemen terpadu bayi sakit (MTBS),tahun 2008
2) Modul menejemen bayi berat lahir rendah( BBLR),tahun 2006
3) Modul menejemen asfiksia bayi baru lahir,tahun 2006
4) Modul pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar (PONET) tahun 2006
5) Modul pelayanan obstetri neonatal emergensi komperensif,PONEK,tahun 2006
6) Buku kesehatan ibu dan anak (KIA),tahun 2009
7) pedoman pelaksanaan program imunisasi di indonesia.
8) Pedoman pelayanan perinatal pada RSU kelas C dan D
9) Pedoman menejemen bayi baru lahir untuk dokter,bidan dan perawat di rumah sakit,tahun 2004
10) Pedoman pemantauan wilayah setempat (PWS,KIA ),tahun 2004
f) Target
Target tahun 2015 : 100%
g) Langkah kegiatan
1) deteksi dini bumil,bulin,dan bufas komlikasi.
2) Pelayanan kesehatan pasca persalinan untuk ibu dengan neonatal sesuai standart.
3) Penyediaan sarana, peralatan, laboraturium, obat esensial yang memadai dan transport.
4) Pelatihan menejemen BBLR bagi bidan,menejemen asfiksia bayi baru lahir, MTBS,PONET bagi tim puskesmas,PONEK,bagi tim RSUD,PPGDON
5) Pelaksanaan di polindes/poskesdes,puskesmas/pustu,puskesmas PONET dan PONEK
Dan di fasilitas pelayanan swasta.
6) Pemantauan untuk asuhan tindak lanjut bagi neonatus yang dirujuk.
7) Pencatan dan pelaporan.
8) Pemantauan pasca pelatihan dan evaluasi.
9) Pelaksanaan dan pemantapan audit maternal .perinatal (AMP)
10) Rujukan pasien,tenaga medis dan spesimen.
h) SDM
1) Tim puskesmas ( 2 dokter,7 bidan,4 perawat,1 gizi, 3 TU,1 perkarya,2 sukwan
I) PWS-Neonatus dengan komplikasi pada bulan Januari-Desember tahun 2010
No | Desa | Bulan | |||||||||||
Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Juni | Juli | Agst | Sept | Okt | Nov | Des | ||
1 | Jarak | 14,5 | 15 | 14 | 14 | 14,5 | 14,5 | 9 | 9 | 9 | 9 | 12,6 | |
2 | Alang-alang Caruban | 19 | 20 | 20 | 20 | 20 | 20 | 11 | 11 | 11 | 11 | 17 | |
3 | Sukosari | 12 | 12 | 12 | 12 | 12 | 12 | 7 | 7 | 7 | 7 | 11,5 | |
4 | Sambirejo | 16,5 | 17 | 17 | 17 | 17 | 17 | 10 | 10 | 10 | 10 | 14,6 | |
5 | Janti | 22 | 22 | 22 | 22 | 22 | 22 | 13 | 14 | 22 | 22 | 20 | |
| PKM | 84 | 86 | 85 | 85 | 85.5 | 85,5 | 50 | 51 | 59 | 59 | 75,7 | |
3.4 PENYEBAB MASALAH
Dari hasil curah pendapat yang melibatkan peserta USG dengan menggunakan diagram tulang ikan sbb:
DIAGRAM TULANG IKAN
Cakupan Neonatus dengan Komplikasi |
METHOD |
MATERIAL |
MAN |
C
MONEY |
MARKET |
MACHINE |
TIME |
Didapatkan penyebab masalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Faktor penyebab masalah
No | Variabel Penyebab | Alternatif Pemecahan Masalah | |
Faktor Penyebab | Penyebab Masalah | ||
1 | MAN | 1. Kurangnya gizi pada Ibu hamil. 2. Kurangnya pengetahuan Ibu dan masyarakat tentang kesehatan Ibu dan anak. 3. Kebiasaan yang kurang dalam memilih dan mengolah bahan makanan. 4. Dukungan yang kurang dari suami dan keluarga. 5. Penyakit yang menyertai ibu saat hamil, misalnya TBC, KEK, anemia, dll. | 1. Meningkatkan KIE dimasyarakat terutama Ibu hamil. 2. Meningkatkan program suami siaga. 3. Kerjasama dengan kader dan tomas untuk penanganan bumil resiko tinggi yang dalam masalah |
2 | MONEY | a. Faktor ekonomi rendah. b. Pendidikan yang masih rendah | a. Mengadakan jimpitan atau dana kas dari posyandu. b. – Wajib belajar 9 tahun bagi anak-anak. -Bagi orang tua yang belum mengenal pendidikan diadakan program paket A, B dan C. |
3 | MATERIAL | Kurang pengetahuan masyarakat tentang manfaat sumber makanan dilingkungan sekitar. | A. Penyuluhan tentang pemanfaatan sumber makanan dilingkungan sekitar. B. Pemanfatan lahan kosong seperti taman gizi dan toga |
4 | METHOD | 1. Kurangnya pengetahuan Ibu untuk mencari tahu tentang makanan yang bergizi tapi terjangkau. 2. Kepercayaan Ibu tentang makanan yang dikonsumsi terutama saat hamil dan menyusui ( tarak ). 3. Pengambil keputusan dikeluarga biasanya orang tua terutama nenek. | 1. Meningkatkan kinerja kader beserta tomas untuk membudidayakan tanaman yang bermanfaat misalnya, bayam, singkong, dll. 2. Memotivasi ibu hamil terutama yang kurang gizi untuk menghilangkan budaya tarak karena makanan yang bergizi dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi. 3. Memberikan pengertian kepada orang tua terutama nenek tentang mitos yang salah. |
5 | MACINE | Pendataan bumil resiko tinggi, rujukan dini berencana. | - Pendataan Ibu hamil resiko tinggi - Skrining deteksi dini resiko tinggi bumil - Rujukan sesuai dengan alur di fasilitas yang memadai dan legal |
6 | MARKET | Rendahnya SDM dalam memilih makanan yang bergizi tetapi terjangkau | Memberikan penyuluhan tentang makanan bergizi dengan harga terjangkau oleh masyarakat. |
7 | TIME | - | - |
METODE CURAH PENDAPAT
Dari masing-masing peserta diminta untuk memilih 3 alternatif pemecahan masalah yang menurut peserta perlu diprioritaskan.
NO | ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH | FREKUENSI |
1 | - Pendataan Ibu hamil resiko tinggi - Skrining deteksi dini resiko tinggi bumil - Rujukan sesuai dengan alur di fasilitas yang memadai dan legal | IIII |
2 | Kerjasama dengan kader dan tomas untuk penanganan bumil resiko tinggi yang dalam masalah | IIIII |
3 | Meningkatkan program suami siaga. | |
4 | Meningkatkan KIE dimasyarakat terutama Ibu hamil. | IIIII |
5 | Mengadakan jimpitan atau dana kas dari posyandu. | |
6 | - Wajib belajar 9 tahun bagi anak-anak. - Bagi orang tua yang belum mengenal pendidikan diadakan program paket A, B dan C. | |
7 | Kerjasama dengan kader dan tomas untuk memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan sumber makanan dilingkungan sekitar dan pemanfatan lahan kosong seperti taman gizi dan toga. | |
8 | Memotivasi ibu hamil terutama yang kurang gizi untuk menghilangkan budaya tarak karena makanan yang bergizi dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi. | III |
9 | Memberikan pengertian kepada orang tua terutama nenek tentang mitos yang salah. | |
10 | Memberikan penyuluhan tentang makanan bergizi dengan harga terjangkau oleh masyarakat. | |
BAB IV
PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH
4.1. Alternatif Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan cakupan neonatus dengan komplikasi maka dibuatlah alternative pemecahan masalah. Dari hasil curah pendapat dimana setiap peserta diminta untuk memilih alternatif pemecahan masalah yang menurut mereka perlu diprioritaskan didapatkan 10 alternative masalah antara lain sebagai berikut :
1) Pencatatan Ibu hamil resiko tinggi
Skrining deteksi dini resiko tinggi bumil
Penyuluhan sesuai dengan alur dan fasilitas yang memadai dan legal
2) Kerjasama dengan kader dan tomas untuk pendataan tentang penyakit yang menyertai Ibu hamil secara dini berencana.
3) Meningkatkan KIE dimasyarakat terutama Ibu hamil.
4) Memberikan penyuluhan tentang makanan bergizi dengan harga terjangkau.
4.2. Prioritas Pemecahan Masalah
Dari beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut, dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Untuk menentukan prioritas alternatif pemecahan masalah dilakukan cara pendapat dengan menggunakan metode CARL.
Metode CARL merupakan suatu cara untuk menentukan prioritas masalah jika data yang tersedia adalah data kualitatif. Dilakukan dengan menentukan skor atas kriteria tertentu, yaitu capability, accessability, readiness dan leverage (CARL). Semakin besar skor maka semakin besar masalahnya sehingga semakin tinggi letaknya pada urutan prioritas.
Yaitu : C : Capability / kemampuan
A : Accessability / kemudahan
R : Readiness / kesiapan
L : Leverage / daya ungkit
Dengan skor nilai :
1 = tidak mudak
2 = mudah
3 = sangat mudah
Langkah inti pelaksanaan CARL :
1. Pemberian skor pada masing – masing masalah dan perhitungan hasilnya.
§ Tulis atau daftar masalah yang didapat dari kegiatan analisis situasi
§ Tentukan skor atau nilai yang akan diberikan pada tiap masalah berdasarkan kesepakatan bersama
§ Berikan skor atau nilai untuk setiap alternatif masalah berdasarkan criteria CARL (C x A x R x L
2. Menentukan prioritas berdasarkan hasil rangking
Urutkan masalah menurut prioritasnya, berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada langkah ke 2.
Persiapan · Petugas · Tempat · Sarana · Data · Peserta |
Tentukan batas skor nilai untuk masalah berdasarkan kriteria |
Prakata oleh pimpinan CARL |
Tulis daftar semua alternative masalah yang sudah diidentifikasi |
Buat urutan masalah (prioritas) berdasarkan jumlah hasil kali skor berdasarkan kriteria CARL (yang menjadi prioritas adalah yang memiliki jumlah C x A x R x L yang lebih besar) |
Lakukan pemberian skor pada masing-masing masalah berdasarkan criteria CARL |
kelompok |
proses |
persiapan |
pembukaanan |
dinamika |
Hasil akhir berupa urutn masalah (prioritas masalah) |
Kalikan skor yang diperoleh masalah pada tiap criteria CARL (C X A X R X L) |
PENGAMBILAN SKOR DENGAN METODE CARL
Tabel 4.1 Pengambilan data Capability
Kegiatan | Peserta | |||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | Rata-rata | |
1.Pendataan Ibu hamil resiko tinggi Skrining deteksi dini resiko tinggi bumil Rujukan sesuai dengan alur di fasilitas yang memadai dan legal | | | | | | | | | | | | |
2. Kerjasama dengan kader dan tomas untuk penanganan bumil resiko tinggi yang dalam masalah | | | | | | | | | | | | |
3. Meningkatkan KIE dimasyarakat terutama Ibu hamil. | | | | | | | | | | | | |
4. Memberikan penyuluhan tentang makanan bergizi dengan harga terjangkau oleh masyarakat. | | | | | | | | | | | | |
Tabel 4.2 Pengambilan data Accesability
Kegiatan | Peserta | |||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | Rata-rata | |
1. Pendataan Ibu hamil resiko tinggi Skrining deteksi dini resiko tinggi bumil Rujukan sesuai dengan alur di fasilitas yang memadai dan legal | | | | | | | | | | | | |
2. Kerjasama dengan kader dan tomas untuk penanganan bumil resiko tinggi yang dalam masalah | | | | | | | | | | | | |
3. Meningkatkan KIE dimasyarakat terutama Ibu hamil. | | | | | | | | | | | | |
4. Memberikan penyuluhan tentang makanan bergizi dengan harga terjangkau oleh masyarakat. | | | | | | | | | | | | |
Tabel 4.3 pengambilan data Readiness
Kegiatan | Peserta | |||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | Rata-rata | |
1.Pendataan Ibu hamil resiko tinggi Skrining deteksi dini resiko tinggi bumil Rujukan sesuai dengan alur di fasilitas yang memadai dan legal | | | | | | | | | | | | |
2. Kerjasama dengan kader dan tomas untuk penanganan bumil resiko tinggi yang dalam masalah | | | | | | | | | | | | |
3. Meningkatkan KIE dimasyarakat terutama Ibu hamil. | | | | | | | | | | | | |
4. Memberikan penyuluhan tentang makanan bergizi dengan harga terjangkau oleh masyarakat. | | | | | | | | | | | | |
Tabel 4.4 Pengambilan data Leverage
Kegiatan | Peserta | |||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | Rata-rata | |
1.Pendataan Ibu hamil resiko tinggi Skrining deteksi dini resiko tinggi bumil Rujukan sesuai dengan alur di fasilitas yang memadai dan legal | | | | | | | | | | | | |
2. Kerjasama dengan kader dan tomas untuk penanganan bumil resiko tinggi yang dalam masalah | | | | | | | | | | | | |
3. Meningkatkan KIE dimasyarakat terutama Ibu hamil. | | | | | | | | | | | | |
4 Memberikan penyuluhan tentang makanan bergizi dengan harga terjangkau oleh masyarakat. | | | | | | | | | | | | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar