ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN EPILEPSI
- Definisi
Epilepsi adalah gejala-gejala yang kompleks dari beberapa gangguan fungsi otak yang cirinya adalah serangan berulang. Bangkitan kejang merupakan satu menifestasi dari pada muatan listrik yang berlebihan di sel neuron saraf pusat. Gangguan ini dapat di sebabkan faktor fisiologis, biokimia, anatomis atau gabungan ketiganya.
- Patofisiologi
Gejala-gejala serangan epilepsi sebagian timbul sesudah otak mengalami gangguan, sedangkan beratnya serangan tergantung dari lokasi dan keadaan patologi.
Bangkitan epilepsi yang terjadi karena adanya lepas muatan listrik yang berlebihan dari sekelompok neoron di susunan saraf pusat yang yang dapat tetap terlokalisir pada kelompok neuron tersebut atau meluas ke seluruh hemisfer dan batang otak. Lepas muatan listrik yang abnormal ini terjadi karena adanay gangguan keseimbangan antara proses eksistasi dan inhibisi pada interaksi neuron. Hal ini dapat di sebaban oleh ganggaun pada sel neuronnya sendiri maupun transmisi sinaptik.
- Etiologi
Di tinjau dari penyebabnya epilepsi dapat di bagi menjadi 2:
- Primer atau idiopatik ( hingga kini penyebnya belum di ketahui )
- Sekunder atau simtomatik berarti atau gejala yang timbul ialah sekunder atau akibat dari adanay kelainan pada jaringan otak yang di sebabkan olah penyakit lain, misalnya: infeksi otak trauma kelahiran cacat konginetal tumor otak trauma kepala
Faktor pencetus:
1. kurang tidur.
2. sterss emotinal
3. infeksi
4. alkolisme
5. perubahan hormonal
6. sters fisik
7. fotosintesis
8. minum obat tidak teratr tau di hentikan secara mendadak
Fase dari aktivitas kejang:
1. Fase abnormal : meliputi perubahan alami perasaan atau tingkah laku yang akan mengawali kejang ( beberapa jam, hari )
2. fase aura : awal dari munculnya aktivitas kejang berupa ganguan penglihatan, pendengaran tau rasa raba.
3. fase ikal : merupakan fase dari kativitas kejang, biasanaya disertai gangguan muskulo skeletal.
4. Fase posiktal : periode waktu dari kekacauan mental, somnolen, peka rangsangan sesudah kejang.
- Klasifikasi serangan epilepsi
- Serangan parsial ( lebih dari 60 % adalah serangan parsial.
1.1 serangan parsial sederhana/ epilepsi jacksonian di sebut juga fokal, gejalanya:
- gejalanya tergantung pada daerah yang terkena, bisa motorik, sensorik autonom atau kombinasi ketiganya.
- kesaran tetap baik bila unilteral
- kesaran terganggu bila bilateral.
1.2 Seranagn parsial kompleks
Di sebut juga psikomotor epilapsi atau epilepsi lobulus temporalis, gejalanya: di dahului oleh aura, yang terdiri dari gejala-gejala kognitif, afektif , psikosensori, psikomotro tau bentuk kombinasi.
- Serangan umum
2.1 Lena ( absence ), sering di sebut petitmal. Serangan terjadi secara tiba-tiba, tanpa di dahului aura. Kesadaran hilangselama beberapa detik, di tandai dengan terhentinya percakapan untuk sesaat, pandangan kosong, atau mata berkedip dengan cepat. Hampir selalu pada anak-anak, mungkin menghilang waktu remaja atau di ganti dengan serangan tonik-klonik.
2.2 Mioklonik, serangan-serangan ini terdiri atas kontraksi otot yang singkat dan tiba-tiba, bisa simetris dan asimetris, sinkronis taua asinkronis. Biasanay tidak ada kehilangan kesadaran selama serangan.
2.3 tonik, seranagan ini terdiri atas tonus otot dengan tiba-tiba meningkat dari otot ekstremitas, sehingga terbentuk sejumlah sikap yang khas. Biasanay kesadaran hilang hanya beberapa menit terjadi pada anak 1-7 tahun.
2.4 Klonik, serangan di mulai dengan kehilangan kesadaran yang di sebebkan aoleh hipotonia yang tiba-tiba atau spasme tonik yng singkat. Keadaan ini di ikuti sentakan bilateralyang lamanya 1 menit samapai beberapa menit yang sering asimetris dan bisa predominasi pada satu anggota tubh. Seranagan ini bisa berfariasi lamanya, seringnya dan bagian dari sentakan ini satu saat ke satu saat lain.
2.5 Tonik. Klonik, biasa di sebut grandmal. Merupakan jenis seranag klasik epilepsi seranagn ini di tandai oleh suatu sensasi penglihatan taua pendengaran selama beberapa saat yang di ikuti oleh kehilangan kesadaran secara cepat.
2.6 Atonik, serangan atonik terdiri atas kehilangan tonus tubuh. Keadaan ini bisa di menifestasikan oleh kepala yang terangguk-angguk, lutut lemas, atau kehilangan total dari tonus otot dan Px bisa jatuh serta mendapatkan luka-luka.
- Serangan unilateral
- serangan epilepsi yang tidak dapat di gilongkan, kerana datanya tidak lengkap
Status epileptikusรจ jika serangan terjadi begitu sering sehingga Px belum keluar dari serangan telah mendapat seranagn lain maka Px berada dalam status epileptikus, penderita dalam kondisi tidak sadar.
Status epileptikus: serangan kejang-kejang yang berulang diantara serangan kejang penderita tetap sadar.
- Gambaran Klinis
d Kejang parsial dapat berkaitan dengan
a. raut atau gerak wajah.
b. Gerak menyentak yang di mulai di slah satu bagaian tubuh yang kemudian dapat meluas.
c. Pengalmn sensorik berupa penglihtan, endengaran atau bau.
d. Perasaan geli.
e. Perubahan tingkat sedaran.
d Kejang generalisata dapt berkaitan dengan
f. ketidak sadaran yang di sertai jatuhnya tubuh.
g. Gerakan menyantak pada lengan dan tungkai yang tidak terkontrol.
h. Periode apnu yang singkat.
i. Pengeluaran air liur dn mulut berbusa.
d Pada semua jenis kejang, dapat timbul prodorma. Prodorma adalah perasaan atau gejala tertentu yang mungkin mendahului kejang selama beberapa hari atau jam.
d Pada semua jenis kjang dapat timbul aura. Aura adalah sensasi sensorik tertentu yang sering atau selalu timbul sesaat menjelang kejang.
- Macam-macam epilepsi pada anak.
a. Granmal
Adalah sejenis epilepsi ayang paling sering di jumpai pada anak. Menurut klasifikasi internasional grandmal primer di sebut sebagai generalized seizures, bilateral symmetriacal seizures witwouth local onset, type tonic clonic seizures.
Pada jenis grandmal primer, Px tidak ingat atau tidak atahu adanaya seranagan sejak semula. Sejak permulaan dengan Px telah kehilangan kesadaran. Pada keadaan yang khas, seranagan mulai dari kejang tonik yang kemudian di susul oleh kejang klonik. Pada fase kejang tonik badan Px menjadi kaku dalam sikap opistonus. Bila ia sedang berdiri pada serangan ia akan terjatuh seperti benda mati. Lengan dalam keadaan sikap fliksi atau ekstensi, biasanaya dalam sikap fleksi. Tungkai dalam sikap ekstensi. Bila kejang tonik ini kuat udara di keluarkan dengan kuat dari paru melalui pita sura sehingga terdengar bunyi ynag di sebut jerit epilepsi. Fase tonik ini biasanya berlangsung 20-60 detik kemudian di susul fase klonik. Selama fase klonik Px mengalami sianosis karena pernapasan terhenti dan terdapat juga kongesti vena. Pada vase klonik terjadi kejang umum yang melibatkan semua anggota gerak dan otot pernapasan serta otot rahang. Terjadilah gerak pernapasan stertorus dan keluar busa dari mulu. Lidah dapat tergigit saat kejang ini. Epilepsi jenis grandmal dapat berup primer dan sekunder. Sekender berarti sebelumnya Px menderita jenis epilepsi lain. Bentuk grandmal merupakan serangan yang berat.
b. Petit mal
Petit mal disebut juga sebagai kejang murni. Bangkitan berlangsung singkat hanya beberapa detik. Pada serangan epilepsi jenis petit mal yang terlihat sebagai berikut:
1. Px tiba-tba berhenti melakukan apa yang sedang ia kerjakan
2. Ia memandang kosong, melongo. Pada saat ini tidak bereaksi bila dia ajak bicara. Setelah beberapa detik ia sadar dan meneruskan kembali apa yang ia lakukan sebelum terjadi serangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar